Senin, 27 Desember 2010 DARI SWADAYA ANGGOTA


Jika masuk ke Kawah Dradjat, anda jangan berpikir macam-macam. Jangan dibayangkan tempat itu panas seperti halnya kawah gunung Merapi yang baru saja mengamuk. Ataupun kuali panas yang tengah berisi air mendidih.

Namun yang akan anda temukan adalah suasana nyaman. Di kanan kiri ruangan terpasang cermin besar. Ibarat sebuah studio senam saja, seorang Boxer bisa mengontrol apakah tendangan atau pukulannya sudah benar.
Disudut ruangan. Terpasang pula peralatan latihan beban. Tak ketinggalan sebuah sansak besar dan sebuah sansak kecil untuk melatih tendangan.

Untuk operasional kegiatan. Darimana Boxer menggali dana?

“Kami hidup dari swadaya murni anggota”. Jelas Aa. “Setiap anggota wajib iuran lima ribu rupiah perbulan.” Tambah Aa. Bahkan untuk di Jakarta bisa mencapai lima belas ribu rupiah.

“Untuk yatim piatu dan fakir miskin yang berniat mempelajari Boxer, kami bebaskan dari segala biaya asal memenuhi persyaratan yang digariskan.” Kata Aa.

Menurut AD/ART Boxer, 50 % iuran diserahkan pada pengurus pusat sedangkan untuk biaya ujian kenaikan tingkat 100 % diserahkan pada pengurus pusat.

“Anggota boxer yang tercatat sekarang sekitar 1,2 juta.” Ungkap Aa bangga. Taruhlah yang masih aktih 50 %. Jika dihitung-hitung dengan jumlah anggota aktif sekitar 600 ribu. Pengurus pusat Boxer memiliki dana segar 1,5 milyar perbulan dari iuran anggota.
Jika 1,5 milyar itu disubsidikan kepada 16 pengurus daerah. Masing-masing daerah mendapat subsidi sekitar 93 juta. “Dari swadaya anggota saja, kami dapat hidup.” Sambung Aa.

Jadi, apa lagi yang dicari? “pengakuan dari KONI lah yang belum kami dapat.” Harap Aa.

Bersabarlah!

SOURCE : BOLA, Januari Minggu ke empat 1995
DOC PHOTO : JAKARTA-JAKARTA No 570 7-13 Juni 1997

sumber dari : facebook satlat cempaka putih & http://tarung-derajat-in.blogspot.com/

Digg it StumbleUpon del.icio.us

0 komentar:

Posting Komentar

 
Carbon 12 Blogger template by Blogger Bits. Supported by Bloggermint